Telpon : (0461) 21053

Berita Terbaru

Deteksi Dini Katarak di Wilayah Jatibaru

Diunggah Oleh Puskesmas Jatibaru Kota Bima
Tanggal Jumat,17 September 2021

Prevalensi kebutaan di Indonesia pada penduduk usia ≥50 tahun adalah 3%, sekitar 70 – 80% nya disebabkan oleh katarak. Data tersebut merupakan hasil Survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 provinsi pada periode tahun 2014 – 20161.

Upaya penanggulangan gangguan penglihatan akibat katarak salah satunya dengan meningkatkan cakupan deteksi dini dan operasi katarak secara cepat dan optimal. Untuk mewujudkan upaya tersebut, salah satu program Indra di Puskesmas Jatibaru menargetkan adanya identifikasi gangguan penglihatan terutama akibat katarak. Katarak adalah proses penuaan berupa kekeruhan di lensa bola mata sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan penglihatan sampai kebutaan.

Deteksi dini katarak dilakukan di lima kelurahan wilayah Puskesmas Jatibaru selama September ini. Sebelum melakukan pemeriksaan, Nining Kurniati, S. Kep. Ners selaku programer indra melakukan penyuluhan tentang katarak dilanjutkan dengan pemeriksaan mata pada warga setempat yang bergejala. Diantara gejala tersebut adalah penglihatan kabur, ciri khasnya adalah seperti melihat dari balik air terjun atau kabut putih, penglihatan ganda, silau dan penglihatan semakin kabur walau sudah berganti-ganti ukuran kaca mata.

Foto : Penyuluhan Katarak pada warga setempat

 

Foto : Pemeriksaan Deteksi Dini Katarak

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan deteksi dini katarak dan memenuhi upaya menurunkan angka kebutaan akibat katarak, khususnya di wilayah Puskesmas Jatibaru.

Sumber: 1. Rapid assessment of avoidable blindness on West Java. 2014.