Supervisi fasilitatif (Sufas) adalah suatu proses pengarahan, bantuan dan pelatihan yang mendorong peningkatan kinerja dalam pelayanan yang bermutu. Hasil yang diharapkan dari supervisi fasilitatif adalah jaminan terhadap berjalannya perbaikan mutu. Di Puskesmas Jatibaru, kegiatan Sufas di polindes  dilakukan 4 kali dalam satu tahun.

Sabtu, 26 Juni 2021, Puskesmas jatibaru melaksanakan kegiatan Sufas di tiga Polindes yaitu Polindes Jatiwangi, Melayu dan Songgela. Kegiatan tersebut melibatkan Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, Bidan Koordinator dan bidang Mutu.

Daftar tilik supervisi fasilitatif yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi fasilitatif meliputi aspek non klinis yang terdiri dari struktur fisik ruang yaitu luas kamar, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, listrik dan tempat cuci tangan. Aspek logistik terdiri dari perlengkapan dalam ruang, peralatan, bahan dan obat, aspek klinis terdiri dari prosedur klinis pelayanan, dan aspek manajemen program KIA terdiri dari pencatatan pelaporan, pelatihan dan penyuluhan.

Dari supervisi yang dilakukan, sebagian besar telah terpenuhi, beberapa belum terpenuhi. Kedepannya, dari hasil supervisi yang belum terpenuhi akan dilakukan perbaikan dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang terkait.

Supervisi fasilitatif (Sufas) adalah suatu proses pengarahan, bantuan dan pelatihan yang mendorong peningkatan kinerja dalam pelayanan yang bermutu. Hasil yang diharapkan dari supervisi fasilitatif adalah jaminan terhadap berjalannya perbaikan mutu. Di Puskesmas Jatibaru, kegiatan Sufas di polindes  dilakukan 4 kali dalam satu tahun.

Sabtu, 26 Juni 2021, Puskesmas jatibaru melaksanakan kegiatan Sufas di tiga Polindes yaitu Polindes Jatiwangi, Melayu dan Songgela. Kegiatan tersebut melibatkan Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, Bidan Koordinator dan bidang Mutu.

Daftar tilik supervisi fasilitatif yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi fasilitatif meliputi aspek non klinis yang terdiri dari struktur fisik ruang yaitu luas kamar, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, listrik dan tempat cuci tangan. Aspek logistik terdiri dari perlengkapan dalam ruang, peralatan, bahan dan obat, aspek klinis terdiri dari prosedur klinis pelayanan, dan aspek manajemen program KIA terdiri dari pencatatan pelaporan, pelatihan dan penyuluhan.

Dari supervisi yang dilakukan, sebagian besar telah terpenuhi, beberapa belum terpenuhi. Kedepannya, dari hasil supervisi yang belum terpenuhi akan dilakukan perbaikan dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang terkait.