Telpon : (0461) 21053

Berita Terbaru

MEMILAH SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK

Diunggah Oleh Puskesmas Jatibaru Kota Bima
Tanggal Sabtu,22 Oktober 2022

Sampah, merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat (Undang-Undang   No.18 tahun 2008). Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang cukup rumit karena melibatkan berbagai pihak. Masalah   sampah   di   Indonesia   juga mengalami tantangan yang besar khususnya dalam aspek kesadaran masyarakat terkait kebiasaan membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah sesuai dengan jenisnya.

 

Untuk mengurangi dan menangani sampah tersebut harus ada sistem pengelolaan yang menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik serta menjadikan sampah sebagai sumber daya (Pertiwi, dkk, 2016).

 

Undang-Undang No. 18 tahun 2008 pasal 22 menjelaskan larangan untuk tidak memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu dengan mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun, membuang sampah tidak pada tempatnya serta tindakan lainnya yang dapat mencemarkan lingkungan.

 

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kurang memiliki kepedulian dengan sampah, bahkan ketika sudah mengetahui dampaknya, masih terdapat individu      yang membuang sampah sembarangan (Kurniaty, 2016).

 

Berdasarkan uraian di atas dapat  terlihat bahwa salah satu aspek yang perlu ditingkatkan untuk menangani permasalahan terkait sampah adalah meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tepatnya serta memilah sampah beradasarkan jenisnya. Sampah secara umum di bagi menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Kedua sampah ini memiliki manfaat untuk kita, namun juga ada dampaknya untuk lingkungan. 

1.  Sampah organik

Sampah organik adalah limbah yang bersal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan atau pelapukan. Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat di urai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat. (Agus & Fajar, 2015).

 

Jenis-jenis sampah organik

Berdasarkan jenisnya sampah organik dapat digolongkan menjadi 2 antara lain sampah organik basah dan kering.

a.  Sampah organik basah

Sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air. Sampah organik basah contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya.

b.  Sampah organik kering

Sampah organik kering adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Contoh sampah organik misalnya kayu, ranting pohon, kayu dan daun-daun kering. Kebanyakan sampah organik sulit diolah kembali jadi lebih sering dibakar untuk memusnahkannya.

 

 

2.  Sampah anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa manusia yang sulit untuk di urai oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama (hinga ratusan tahun) untuk dapat di uraikan. (Agus & Fajar, 2015)

Contoh sampah anorganik adalah

a. Plastik

b. Botol/kaleng minuman

c. Kresek

d. Ban bekas

e. Besi

f. Kaca

g. Kabel

h. Barang elektronik

i.  Bholam lampu

j. Plastik

 

 

Memang sampah anorganik sulit terurai tetapi dapat dimanfaatkan kembali, jangan sampai dibiarkan begitu saja.

 

Memisahkan sampah bisa membuat hidup lebih sehat, selain memudahkan pembuangan dan pengolahan kembali, memisahkan pembuangan sampah organik dan anorganik dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah. Pasalnya, sampah yang menumpuk bisa menjadi sarang kuman dan bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit.

 

Mulai sekarang, yuk jaga bumi kita dengan memilah sampah di rumah kita !!  (Feni Rianisani, S. Kep. Ns).

 

DAFTAR PUSTAKA

Agus Taufiq, M. Fajar Maulana, (2015)  Sosialisasi sampah organik dan non organik serta pelatihan kreasi sampah. Jurnal Inovasi Kewirausahaan. Vol.4, No. 1 2015, hlm. 68-73

Kurniaty, dkk. (2016). Mengefektifkan pemisahan jenis sampah sebagai upaya pengelolaan sampah terpadu di kota Magelang. Varia Justicia Vol 12 No. 1 Maret 2016, hlm.135-150.

Pertiwi, dkk. (2016). Perancangan buku interaktif pentingnya memilah sampah dalam upaya membentuk kebiasaan memilah sampah untuk anak-anak. e-Proceeding of Art & Design, Vol. 3 (3), hlm. 789-796.


Tinggalkan Komentar



Komentar Masuk