Telpon : (0461) 21053

Berita Terbaru

BAHAYA PERDARAHAN PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Diunggah Oleh Puskesmas Jatibaru Kota Bima
Tanggal Kamis,21 April 2022

Oleh : Nurinayah, AMd. Keb & Ismawati, AMd. Keb

A.    PERDARAHAN PADA KEHAMILAN

a)      Apa itu Perdarahan pada Kehamilan ??

Perdarahan saat hamil merupakan kondisi yang cukup sering terjadi pada trimester awal kehamilan. Secara umum perdarahan cukup berpotensi membahayakan ibu dan janin. Kebanyakan wanita hamil mengalami perdarahan pada saat 12 minggu kehamilan pertama.

Perdarahan saat hamil merupakan suatu hal yang bisa saja terjadi. Namun, adanya perdarahan abnormal dari vagina saat hamil perlu mendapat perhatian khusus. Keadaan tersebut dapat menjadi tanda dari kondisi yang serius. Bahkan bisa membahayakan kehamilan dan keselamatan janin.

b)     Apa Saja Perdarahan Pada Kehamilan ??

1.      Abortus (Keguguran)

Keguguran  diartikan sebagai terminasi atau berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim.

2.      Kehamilan Ektopik (KET)

Kehamilan ektopik adalah jenis kehamilan yang terjadi di luar rahim, misalnya di tuba falopi. 

3.      Gangguan Plasenta

Gangguan plasenta, seperti letak plasenta terlalu di bawah (plasenta previa) dan plasenta yang terlepas (abrupsio plasenta), dapat menimbulkan perdarahan.

4.      Molahidatidosa (Hamil Anggur)

Kehamilan anggur atau mola hidatidosa (molar pregnancy) adalah suatu komplikasi kehamilan yang jarang terjadi. Hamil anggur terjadi ketika terdapat pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim.

 

B.     PERDARAHAN POSTPARTUM

a)      Apa itu Perdarahan Postpartum ??

Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah dari jalan lahir segera setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan dengan jumlah wajar merupakan hal yang normal terjadi dan hal ini disebut lochea atau nifas.

b)     Namun, kondisi ini bisa menjadi kondisi yang perlu dikhawatirkan ketika darah yang keluar sangat banyak melebihi 500 cc dalam 24 jam setelah melahirkan.

c)      Faktor Penyebabnya :

1.      Persalinan yang berlangsung sangat lama

2.      Kehamilan kembar

3.      Episiotomi (tindakan membuka jalan lahir dengan memberikan potongan di sekitar jalan lahir)

4.      Bayi lahir dengan bobot lebih dari 4000 gr

5.      Riwayat perdarahan sebelumnya

6.      Anemia saat hamil

7.      Usia kehamilan terlalu tua (lebih dari 38 tahun) 

d)     Apa saja Perdarahan Postpartum ??

1.      Atonia Uteri

Atonia uteri adalah kondisi ketika rahim tidak bisa berkontraksi kembali setelah melahirkan.

2.      Retensio Plasenta

Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah janin lahir.

3.      Rest Plasenta

Rest Plasenta adalah keadaan plasenta yang tidak lepas sempurna dan meninggalkan sisa.

4.      Robekan Jalan Lahir

Sumber perdarahan dapat berasal dari perineum, vagina, serviks, dan robekan uterus (rupture uteri)

5.      Inversio Uteri

Inversio uteri adalah suatu kejadian terbaliknya uterus bagian dalam ke arah luar, sehingga bagian fundus uteri dipaksa melalui serviks dan menonjol ke dalam atau keluar dari vagina.

6.      Ruptur Uteri

Rahim sobek atau uterine rupture merupakan penyebab perdarahan saat persalinan. Ibu hamil yang memiliki riwayat operasi caesar sebelumnya rentan untuk mengalami kondisi ini. 

e)      Bagaimana cara Mengatasinya ??

1)      Perdarahan pada Kehamilan :

§  Kurangi aktivitas fisik dan istirahat cukup

§  Ketika mengalami perdarahan segere menemui bidan atau dokter kandungan

2)      Perdarahan Postpartum :

§  Identifikasi dan koreksi anemia pada ibu hamil sebelum persalinan

§  Pemeriksaan tanda vital sebelum persalinan juga penting untuk mengidentifikasi kemungkinan perdarahan yang  terjadi

§  Untuk petugas kesehatan, manajemen aktif saat persalinan dan tindakan persalinan yang menghindarkan dari terjadinya perdarahan pascapersalinan

§  Yang paling penting menyiapkan calon pendonor darah

 

Perdarahan sebenarnya dapat terjadi bukan saja pada masa kehamilan tetapi dapat juga terjadi pada masa persalinan maupun pada masa nifas.

Menurut World Health Organization (2019), sekitar 810 ibu hamil meninggal setiap harinya karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan persalinan. Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu hamil di dunia yaitu karena perdarahan, infeksi, preeklamsia dan aborsi yang tidak aman (WHO, 2019).

Kesehatan ibu merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu prioritas program kesehatan masyarakat. Pelayanan darah yang aman dan berkualitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) melahirkan. Salah satu penyebab dari kematian ibu melahirkan adalah perdarahan. Untuk mencegah kematian ibu, diperlukan akses terhadap pelayanan darah yang cukup. Hal ini dapat dicapai jika banyak donor darah sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya, sehingga unit transfusi darah (UTD) dapat memenuhi permintaan darah dari fasilitas pelayanan kesehatan sehingga tidak terjadi kekurangan stok darah di UTD.

Dalam kehidupan sehari-hari tidak dipungkiri banyak ditemukan kasus ketika dibutuhkan darah untuk keperluan tindakan medis, pihak rumah sakit menyerahkan persoalan ketersediaan darah tersebut kepada keluarga pasien. Akibatnya pihak keluarga yang harus kalang kabut mencari pendonor, sehingga resipien sulit untuk mendapatkan pasokan darah yang dapat mengancam jiwa mereka.

Dalam hal penanggulangan persoalan terkait terbatasnya ketersediaan darah baik dari PMI maupun pendonor, maka salah satu intervensi untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan satu inovasi yaitu ‘SIFAT KALEM SI DARA”.

“Sifat Kalem Si Dara” adalah Strategi dan Intervensi Faktor PenceTus Bahaya KehAMilan dan PerSalinan dengan Menyiapkan Pendonor DARAh.

UTD On The Spot atau Donor darah berjalan adalah para donor aktif yang kapan saja bisa dipanggil.

Inovasi ini bertujuan untuk Membentuk kelompok pendonor darah sukarela untuk menyokong kebutuhan darah bagi ibu hamil, bersalin dan nifas apabila terjadi kekosongan darah di PMI. Ketika Darah dibutuhkan maka Para Pendonor ini siap untuk mendonorkan darah kapan saja dibutuhkan.

Dengan demikian diharapkan dapat terjadi peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan donor darah. Setetes Darah Anda menyelamatkan Ibu Hamil.

 

sumber : freepik.com

Mari Sukseskan

“SIFAT KALEM SI DARA”

Dengan Berpartisipasi Menjadi Pendonor darah Aktif !!