Hari ini, 17 Agustus 2021 adalah hari kemerdekaan Indonesia yang ke 76. Hari dimana setiap warga negara Indonesia ikut memperingati dan mengenang perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan dari penjajah. Ini adalah tahun ke-2 bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan dalam kondisi pandemi covid-19. Meski demikian, hal ini tidak menurunkan semangat kita untuk tetap mensyukuri anugerah kemerdekaan ini.

Di dunia, Covid-19 telah menelan korban lebih dari 200 juta jiwa kasus positif dan merenggut nyawa lebih dari 4 juta jiwa. Di Indonesia, kasus terkonfirmasi covid-19 mencapai lebih dari 3,8 juta dengan kematian lebih dari 120 ribu jiwa.  Tak hanya itu, covid-19 juga memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik maupun pendidikan. Meskipun demikian, kita tidak  boleh kehilangan semangat dalam merayakan kemerdekaan ini. Lalu, bagaimana kita dapat memaknai kemerdekaan di tengah pandemi yang tidak berkepastian berakhirnya ini?

Merdeka itu bebas, leluasa. Bebas dari penghambaan dan penjajahan. Merdeka di tengah pandemi seperti ini masih dapat kita hayati dan rasakan. Meskipun covid menghantui, kita bersyukur bahwa kita tidak dalam cengkraman penjajah seperti dulu. Merdeka di tengah pandemi covid berarti kita harus bebas dari tekanan dalam menjalankan prokes yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Menjadikan prokes sebagai bagian dari kehidupan yang normal. Sebab, kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir.

 Kita juga harus bebas dari rasa takut terhadap virus ini dengan menghadapinya dengan gagah berani dan pantang menyerah. Pandemi ini bukan penghalang untuk berkarya dan berkreasi. Terus maju menyongsong masa depan demi Indonesia yang tangguh, Indonesia tumbuh. Karena kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kemerdekaan jiwa.

Foto : Tetap Berkarya, Nursahidah, AMd. Kep dan Siti Hartati, S. Kep (Diwakili Dedy Wahyuddin, M. Ked. Trop) menerima penghargaan dari Walikota Bima. 

Marilah kita jadikan wabah ini sebagai pengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah Yang Maha Besar. Tetap yakin dan berbaik sangka pada Allah, menjadikan pandemi ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri pada Allah. Masih banyak hal yang dapat kita syukuri meski dalam kondisi seperti ini.

Terimakasih Allah atas kemerdekaan ini

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-76

Merdeka ! Merdeka! Merdeka!

(ER)

Hari ini, 17 Agustus 2021 adalah hari kemerdekaan Indonesia yang ke 76. Hari dimana setiap warga negara Indonesia ikut memperingati dan mengenang perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan dari penjajah. Ini adalah tahun ke-2 bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan dalam kondisi pandemi covid-19. Meski demikian, hal ini tidak menurunkan semangat kita untuk tetap mensyukuri anugerah kemerdekaan ini.

Di dunia, Covid-19 telah menelan korban lebih dari 200 juta jiwa kasus positif dan merenggut nyawa lebih dari 4 juta jiwa. Di Indonesia, kasus terkonfirmasi covid-19 mencapai lebih dari 3,8 juta dengan kematian lebih dari 120 ribu jiwa.  Tak hanya itu, covid-19 juga memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik maupun pendidikan. Meskipun demikian, kita tidak  boleh kehilangan semangat dalam merayakan kemerdekaan ini. Lalu, bagaimana kita dapat memaknai kemerdekaan di tengah pandemi yang tidak berkepastian berakhirnya ini?

Merdeka itu bebas, leluasa. Bebas dari penghambaan dan penjajahan. Merdeka di tengah pandemi seperti ini masih dapat kita hayati dan rasakan. Meskipun covid menghantui, kita bersyukur bahwa kita tidak dalam cengkraman penjajah seperti dulu. Merdeka di tengah pandemi covid berarti kita harus bebas dari tekanan dalam menjalankan prokes yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Menjadikan prokes sebagai bagian dari kehidupan yang normal. Sebab, kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir.

 Kita juga harus bebas dari rasa takut terhadap virus ini dengan menghadapinya dengan gagah berani dan pantang menyerah. Pandemi ini bukan penghalang untuk berkarya dan berkreasi. Terus maju menyongsong masa depan demi Indonesia yang tangguh, Indonesia tumbuh. Karena kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kemerdekaan jiwa.

Foto : Tetap Berkarya, Nursahidah, AMd. Kep dan Siti Hartati, S. Kep (Diwakili Dedy Wahyuddin, M. Ked. Trop) menerima penghargaan dari Walikota Bima. 

Marilah kita jadikan wabah ini sebagai pengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah Yang Maha Besar. Tetap yakin dan berbaik sangka pada Allah, menjadikan pandemi ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri pada Allah. Masih banyak hal yang dapat kita syukuri meski dalam kondisi seperti ini.

Terimakasih Allah atas kemerdekaan ini

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-76

Merdeka ! Merdeka! Merdeka!

(ER)