Telpon : (0461) 21053

Berita Terbaru

Kunjungan Kerja Wasor TB Provinsi dan Alat TCM oleh Global Fund Provinsi

Diunggah Oleh Puskesmas Jatibaru Kota Bima
Tanggal Sabtu,19 Juni 2021

        Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Myicobacterium tubercuosis (Mtb). Tuberkulosis ditularkan melaui udara dari pasien TBC yang infeksius ke orang-orang disekitarnya. Satu pasien TBC terkonfirmasi bakteriologis yang tidak diobati secara tepat dan berkualitas dapat menginfeksi sekitar 10 orang per tahun. Sekitar 3,5-10% orang-orang yang kontak akan sakit TBC dan sekitar sepertiganya akan terinfeksi tetapi tidak sakit TBC. Kelompok orang yang beresiko tinggi untuk terinfeksi adalah orang yang kontak erat dengan pasien TBC, antara lain anak, lansia, orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (misal gizi buruk, infeksi HIV). Diantara orang-orang yang terinfeksi ini, 5-10% kemungkinan akan berkembang menjadi sakit TBC dalam perjalanan hidupnya. Indonesia merupakan salah satu dari negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. WHO memperkirakan insiden tahun 2018 sebesar 843.000 atau 319 per 100.000 orang.

          Selasa, 15 Juni 2021 UPT Puskesmas Jatibaru  menerima kunjungan kerja  oleh Wasor TB Provinsi dan alat TCM oleh Global Fund Provinsi, Tujuan dari kunjungan ini untuk melihat data, memeriksa serta  menanyakan kendala selama melakukan kegiatan  baik pemantauan dan pelacakan Pasien TB dari programmer TB Paru Puskesmas Jatibaru. Lalu di lanjutkan dengan sosialisasi dan pemberitahuan cara mengisi SITB (Sistem informasi TB Paru). Dengan sosialisasi SITB tersebut harapannya agar program penanggulangan TBC dalam melakukan pencatatan, pelaporan dan analisis data TBC kita akan melakukannya dengan satu data, sistem kesehatan yang terintegrasi sambungnya

          Dalam kesempatan itu juga Programer TB Paru Puskesmas Jatibaru menyampaikan bahwa data pasien puskesmas jatibaru semester awal tahun 2021 ini sebanyak 17 pasien yang minum OAT ketegori I, 11 positif dahak BTA (+), 4 pasien positif rontgen dan 2 pasien TB kelenjar, Upaya kegiatan yang dilakukan selama ini hanya pemeriksaan kontak serumah dan penjaringan TB Paru di Kelurahan, kendala selama turun lapangan masih adanya pasien yang tidak mengakui jika sudah batuk lama lebih dari 2 minggu, ada juga pasien yang  mengatakan bahwa batuk akan sembuh sendiri tanpa harus di obati

      Upaya untuk meningkatkan cakupan pasien TB Paru, Wasor Provinsi NTB menyampaikan perlu melakukan Investigasi kontak (IK) yang komperhensif artinya perlu kolaborasi dan kerja sama antara petugas kesehatan dengan organisasi komunitas beserta anggota dan kadernya untuk meningkatkan penemuan kasus TBC dengan cara mendeteksi secara dini dan sistematis terhadap orang yang kontak dengan sumber infeksi TBC. Targetnya 1 kasus TBC dapat di telusuri minimal 20 orang yang pernah kontak yang akan diperiksa, Mengacu pada program nasional harapannya Program eliminasi TBC dapat sesuai target akan bisa diberantas tahun 2030 dan tentunya butuh dukungan dari berbagai pihak tutupnya.