MENGENAL POLIO LEBIH DEKAT

Poliomyelitis atau yang lebih dikenal dengan penyakit polio, adalah suatu penyakit yang menyerang sistem saraf. Penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, kesulitan bernafas, atau bahkan kematian. Sampai saat ini belum ditemukan obat atau terapi untuk menyembuhkan penyakit polio.
Polio dapat menyerang manusia pada usia berapa pun, tetapi lebih utama menyerang anak-anak pada usia kurang dari lima tahun. Pada awal abad ke-20, polio menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti di negraa-negara industri, menyebabkan kelumpuhan pada ratusan ribu anak setiap tahun.
Pada tahun 1950an dan 1960an polio telah terkendali dan praktis dihilangkan sebagai masalah kesehatan masyarakat di Negara-negara industri. Hal ini terjadi setelah pemberian vaksin yang efektif.
Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang bernama poliovirus. Virus ini termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Polio menyebar melalui kontak orang ke orang.
Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Kemudian virus ini dibuang ke lingkungan melalui feses, yang dapat menyebar dengan cepat pada komunitas dengan kondisi kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk.
Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses dikonsumsi oleh anak. Terdapat juga bukti bahwa lalat dapat menjadi penyebab pasif berpindahnya virus polio dari feses ke makanan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi, orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat diam-diam menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.
Masa inkubasi virus polio biasanya membutuhkan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan dapat terjadi dalam waktu 7-21 hari. Sebanyak 90% orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, nyeri kepala, muntah, leher terasa kaku dan nyeri tungkai.
Adapun gejala penyakit polio dibagi menjadi tiga. Pertama gejala polio non-paralisis dapat menyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, nyeri kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan nyeri.
Kedua polio paralisis menyebabkan nyeri kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
Ketiga sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernafas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernafas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.
Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati ketika seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio. Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi anak seumur hidup.
Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi polio pada anak-anak.
Pencegahan penularan ke orang lain melalui kontak langsung (droplet) dengan menggunakan masker bagi yang sakit. Selain itu mencegah pencemaran lingkungan (fecal-oral) dan pengendalian infeksi dengan menerapkan buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.
Setelah mengenal polio lebih dekat maka mari kita dukung program nasional PIN Polio yang saat ini masih berlangsung. Segera bawa anak anda usia 0-7 tahun ke Posyandu dan puskesmas. Vaksin polio juga diberikan di sekolah Paud, TK dan SD. Ingatkan keluarga dan tetangga anda datang untuk mendapatkan 2 tetes vaksin polio oral demi Indonesia Bebas Polio.
(dr. Budi Ratna Aryani, dokter di Puskesmas Jatibaru)